Narutopedia Indonesia
Advertisement
Narutopedia Indonesia

Tinju Halus (柔拳, Jūken) adalah bentuk pertarungan tangan yang digunakan oleh anggota klan Hyūga. Teknik ini dapat menimbulkan kerusakan internal dengan cara menyerang Sistem Jalur Chakra tubuh, kemudian melukai organ yang terkait erat dengan jaringan yang sudah terkena serangan ini. Untuk melakukan teknik ini, pengguna menyuntikkan chakra mereka sendiri ke dalam Sistem Jalur Chakra lawan, sehingga menyebabkan kerusakan organ-organ yang berdekatan dengan sistem peredaran chakra di sekitarnya. Bahkan sedikit tekanan pun dapat menyebabkan kerusakan yang parah, oleh karena itu disebut Tinju "Halus".

Dengan menggunakan Byakugan pengguna dapat menargetkan tenketsu, sehingga meningkatkan kerusakan dan bahkan seorang praktisi Tinju Halus yang sudah ahli dapat merusak hingga jaringan chakra lawan. 361 titik cakra adalah titik penghubung jaringan peredaran chakra, sehingga secara paksa membuka atau menutupnya dengan cara apa pun sesuka hati oleh pengguna Tinju Halus adalah pilihan taktis yang kuat untuk dimiliki. Aliran chakra seseorang yang terkena teknik ini dapat meningkat atau bahkan terganggu sepenuhnya, sehingga mencegah lawan menggunakan suatu teknik seperti yang terlihat dalam pertarungan Neji dan Hinata selama Ujian Chūnin, Tinju Halus milik Hinata menjadi tidak efektif.

Neji Hyūga mencatat bahwa setiap zat berbasis chakra dapat dihancurkan dengan teknik ini. Seperti yang terlihat dalam pertarungannya dengan Kidōmaru, teknik ini dilakukan dengan mengeluarkan chakra dari lubang chakra di tangannya dan membentuknya menjadi bentuk seperti jarum untuk mengiris chakra.[1] Sebaliknya, Kidōmaru berhasil merancang metode untuk mencegah chakra yang disuntikkan ke dalam tubuh, sehingga meniadakan dampak dari Tinju Halus melalui kontak fisik. Karena Tinju Halus sebagian besar adalah taijutsu, beberapa orang percaya bahwa pengguna hanya dapat memancarkan chakra dari tangan mereka karena tangan adalah anggota tubuh yang paling banyak bergerak. Namun, pengguna dapat memancarkan chakra dari tenketsu manapun, sehingga tidak mungkin mengikat mereka dengan zat berbasis chakra.

Menjadi gaya bertarung jarak dekat, praktisi Tinju Halus memiliki kelemahan melawan petarung jarak jauh, karena Kidōmaru memanfaatkan seluruh senjata dan teknik jarak jauhnya untuk mengalahkan Neji.

Karena sistem jalur chakra tidak terlihat dengan mata telanjang, Byakugan diperlukan untuk sebagian besar teknik ini. Karena Byakugan unik hanya untuk klan Hyūga, teknik ini telah menjadi gaya bertarung khusus mereka. Kemampuan untuk menimbulkan kerusakan internal yang parah dengan kekuatan eksternal yang minimal, dikombinasikan dengan manipulasi jaringan chakra, menjadikan Tinju Halus sebagai gaya taijutsu paling terkenal dan menakutkan yang dikenal di seluruh Konohagakure.[2] Berbeda dengan kegunaannya selama ini, teknik ini juga dapat digunakan untuk tujuan tambahan seperti ditampilkan ketika Hinata menggunakan teknik untuk mengobati sendi bahu Naruto Uzumaki yang terkilir selama Perang Dunia Shinobi Keempat.[3]

Karena mereka memiliki Byakugan, Klan Ōtsutsuki juga mempraktikkan bentuk taijutsu ini, meskipun jauh lebih agresif daripada yang dipraktikkan oleh klan Hyūga. Momoshiki Ōtsutsuki mendemonstrasikannya saat melawan Naruto Uzumaki, dengan menargetkan tenketsu dan organ dalam Naruto saat mencoba melumpuhkannya.[4]

Trivia[]

  • Gaya bertarung ini didasarkan pada seni bela diri Tiongkok di kehidupan nyata Baguazhang, gaya bertarung yang biasanya terdiri dari gerakan melingkar, memungkinkan sang praktisi melakukan gerakan yang lebih luas dan menggunakan momentum sepenuhnya, tanpa memberi lawan banyak kesempatan untuk melakukan serangan langsung. Di Jepang, teknik ini dikenal sebagai Hakkeshō.
  • Teknik dari aliran ini juga disebut "Seni Tinju Halus" (柔拳法, Jūkenhō/Jūkenpō) atau "Gerakan Halus" (柔歩, Jūho). Kenpō juga merupakan istilah Jepang yang populer untuk seni bela diri Tiongkok.
    • Meskipun pembacaan "Seni Tinju Halus" (柔拳法) seharusnya adalah "Jūkenpō" karena penyebutan turun temurun, nama teknik ini menurut furigana adalah "Jūkenhō".
  • Gaya bertarung ini mungkin juga didasarkan pada Sentuhan Kematian, di mana gerakan yang tampaknya kurang mematikan dapat dibuat mematikan dengan menyerang titik-titik tekanan tertentu pada tubuh, terlihat dari bagaimana teknik ini menargetkan Sistem Jalur Chakra dan tenketsu individu untuk meningkatkan kerusakan yang terjadi secara masif.
  • Sasuke Uchiha meniru gaya bertarung ini di Naruto: Shinobi Collection Shippū Ranbu.

Lihat juga[]

Referensi[]

  1. Naruto bab 193 , halaman 15
  2. Naruto bab 79, halaman 5
  3. Naruto bab 617, halaman 12-13
  4. Boruto episode 65
Advertisement