Teknik ini pada dasarnya adalah versi besar dari Teknik Klon Bayangan. Jutsu ini menciptakan beberapa ratus klon (atau dua kali lipat dari klon yang dikeluarkan). Teknik ini dikategorikan sebagai kinjutsu, karena berpotensi dapat membahayakan orang yang melakukan jutsu ini, dengan membagi rata chakra pengguna terhadap klon. Naruto belajar teknik ini dari gulungan segel terlarang.
Hanya sedikit orang yang mampu menggunakan teknik ini dengan efektif, karena besarnya chakra yang digunakan. Namun, kelemahan ini tidak menjadi masalah untuk Naruto, karena cadangan chakranya yang besar. Memiliki cadangan tersebut memungkinkan dirinya untuk menciptakan ratusan klon, namun tetap menjaga kestabilan chakra pada tiap klon. Teknik ini juga digunakan oleh Naruto untuk berlatih supaya lebih cepat, karena semua klon berbagi pengalaman mereka dengan Naruto, tetapi menyebabkan kelelahan yang ekstrim jika sering menggunakannya.
Naruto terbukti menggunakan teknik ini pada beberapa kesempatan untuk membentuk deretan manusia, dengan alasan penyerangan dan tambahan.[2][3]
Trivia[]
- Terkadang Naruto tidak memperlihatkan perbedaan antara teknik ganda dan teknik biasa, atau yang biasa disebut "Teknik Klon Bayangan" tanpa memperhitungkan berapa banyak klon yang dia keluarkan.
- Di bagian akhir Prolog — Negeri Ombak, Kakashi menyatakan bahwa dirinya tidak memiliki cukup chakra untuk menghabisi penjahat seperti Gato. Meskipun begitu, dia tetap menggunakan Teknik Klon Bayangan Ganda "Versi Kakashi" (カカシVer.) untuk membuat beberapa lusin tiruan dari dirinya sebagai gertakan, yang akan membuat musuh takut.[4]
- Berdasarkan novel Kakashi Hiden: Petir di Langit Dingin, saat tangan kanannya terluka, Naruto belajar membuat segel yang diperlukan dengan membuat tanda plus menggunakan jari telunjuk tangan kirinya dan jari tengah meskipun harus secara kidal.
- Boruto Uzumaki bisa menggunakan teknik ini dengan menggunakan perangkat lengan khusus pada film Boruto: Naruto the Movie.